SEX DI KOSAN

oleh: rizal mz

Sebut saja nama lelaki itu Bobi (bukan nama sebenarnya). Pria asal Bekasi yang sudah tiga tahun lebih tinggal di Bandung. Tepatnya, dia ngekos di daerah Cipadung. Sebuah desa yang dekat dengan kampusnya. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bobi adalah mahasiswa semester tujuh. Wajahnya lumayan tampan. Sehingga tak sedikit para wanita kecantol olehnya. Dia mengaku, selama tiga tahun ini, pernah berpacaran kurang lebih dengan 15 wanita. Mulai dari mahasiswi sampai anak SMU.

Selama berpacaran, Bobi pernah melakukan hubungan sex dengan lima mantan pacarnya itu. sisanya sekedar sekwilda (istilah hubungan sex dari ujung kepala sampai dada –sekitar wilayah dada–) Dan semuanya dilakukan di kosannya. ” aku pernah ML (making love) sama cewek-cewek aku, salah satunya anak UIN, aku juga pernah have sex ama cewek temen aku”. Ungkapnya saat ditemui dikosannya.

Ada cerita yang sempat membuatnya panik. Waktu itu, ketika Bobi tengah bersama pacarnya dikosan, tiba-tiba datang warga setempat hendak menggrebek kamar kosannya. Dia dan pacarnya pun panik. “aku sempet mau digrebek, untung saja, cewek aku buru-buru keluar dari kosan aku”. Katanya sambil tertawa mengenang. Sekarang, Bobi hanya cemberut sambil mendengarkan musik atau nonton video konser dikosannya. Karena, sudah enam bulan, lelaki agak kurus ini nge-jomblo.

Berbeda dengan kisah Bobi. Kenyataan yang sangat mencengangkan ketika Bunga –samaran– mengatakan “kalo ngajak pacar ke kosan sih belum pernah, tapi aku suka ke kosan Aa (panggilan sayang Bunga sama pacarnya). Ujarnya saat ditemui wartawan SUAKA di sebuah kafetaria yang dikelola Kopma.

Gak banyak yang dilakukan Bunga dikosan Aa-nya. Sekedar curhat dan beres-beres kamar sang dambaan hatinya. Tapi yang namanya pacaran, fenomena yang terjadi, muncul kesan seperti ada sesuatu yang harus ‘dikasih’ sebagai rasa tanda cinta seseorang pada lawan jenisnya. Dalam masalah sex misalnya. “Ya, yang penting gak sampe ML”. Dan ketika SUAKA nanya tentang kissing, Bunga jawab ragu “Ya.. ih nanya-nya pribadi banget!”. Ujar Bunga sambil malu-malu kucing.

Satu dari tiga belas ribu mahasiswa aktif ini adalah cerminan mulai terkikisnya akhlaq mahasiswa UIN. Mungkin kebiasaan seperti ini tidak terjadi pada Bunga saja, tapi hampir semua mahasiswa/i di Kampus kita ini. Ditambah dengan pemilik kosan yang memang tidak begitu memperhatikan apa saja yang diperbuat oleh anak kosnya. Misalnya saja kosan Putra Family milik Pak Zainudin yang mengaku tidak punya peraturan yang tertulis. “tidak ada peraturan yang tertulis, jadi itu tergantung kesadarannya masing-masing.” Ujar pak Zainudin.

Sama halnya dengan Pak Wawan, pemilik Rumah Kontrakan yang cu-ek terhadap apa yang dilakukan anak kosnya. “Ya itu sih bukan tanggung jawab kita, itu sudah tanggung jawab si pemilik kamar. Kalaupun ada, paling ditegur saja.” Jawabnya. Kalau sudah seperti ini mau dibawa kemana generasi muda kita.?

SUAKA pun mencoba mewawancarai aparat setempat mengenai masalah ini, kami menemui Pak Iwa Munawar selaku Ketua RW 02 Cibiru Hilir. Di sekitar Rumah Iwa terdapat rumah kos-kosan. Beliau mengaku tidak punya peraturan yang tertulis bagi semua kosan yang ada. “dari pihak pemerintahan hanya meminta identitas yang lengkap terhadap mahasiswa yang hendak kos disana, mengenai peraturan yang lainnya kami hanya meminta kepada pemilik kosan supaya tempat kosannya tidak dijadikan sebagai sarana maksiat” ujar pak Iwa. Ketika kami bertanya masalah sanksi yang diberikan jika didapati suatu kosan membiarkan anak kosnya berbuat mesum, beliau hanya menjawab tidak memiliki sanksi yang jelas.

Tapi, masih ada kosan yang menerapkan peraturan ketat. Diantaranya Asrama Putri Diana seperti ‘Laki-Laki dilarang masuk kamar’ hanya bisa bertamu sampai depan pintu kosan, “tempat untuk menerima tamu laki-laki bebas dimana saja, bahkan di depan teras kamar, asalkan tidak masuk ke dalam kamar” ujar bu Tati selaku pemilik kosan.

Tapi yang namanya peraturan memang selalu dilarang, tetap saja ada anak yang melakukan pelanggaran dengan membawa teman laki-lakinya kedalam kamar “Tahun kemarin ada dua orang yang diserahkan ke orang tuanya, karena memasukkan tamu laki-laki ke dalam kamar” tambah bu Tati.

Teringat pesan dari Bobi kepada kru SUAKA,“Buat para mahasiswa yang belum “gituan” diluar nikah sebaiknya jangan deh, karena n’tar bakalan ketagihan dan dihantui rasa bersalah.”Ungkapnya dengan nada sedih.

[]Aida,Hayati,Miko,Ratna,Risna, Wicak /SUAKA

 

 

Comments
7 Responses to “SEX DI KOSAN”
  1. odzhan says:

    Ah… gak aneh kang sareng teteh, “gejolak kemaksitan” semacam ini sering terjadi. makanya kasih tau ke ortu nya jangan kasih anaknya terlalu banyak kebebasan toh yang malu juga nanti ortu nya juga ikutan.
    Suruh anaknya hidup pahit, pahit buat masa depan gak jadi masalah. daripada nanti nya hidup kya GEMBEL, MAU ?

  2. jalu says:

    saya mahasiswa UIN semester III, masuk UIN bukan keinginan saya sendiri cuma kejeblos SPMB aja…!
    asal teman2 tau, di UIN juga ada Gigolo termasuk saya yang suka jual jasa badan kepada wanita kesepian, hasilnya lumayan buat bayar kuliah!
    Ancur bangetlah Mahasiswa UIN sekarang

    • andre says:

      Yang ancur itu cuma mahluk-mahluk hina seperti kamu. Aku percaya masih banyak mahasiwa/i UIN yang baik, yang bajred hanyalah kelompok pengikut syetan yang dengan kehendak Allah sengaja dimasukkan ke UIN dengan tugas buat menggoda kita yang masih beriman,
      Yang masih seneng maksiat dan berprofesi gigolo, silakan nikmati api neraka yang saat ini berada di balik kenikmatan sesaat. Tunggulah adzab yang pedih.

  3. komunitas cinta damai says:

    ya sebenarnya ini tideak semua kayak gitu,,,,yang penting jangan kita yang melakukannya iya gakkk!!!!!kalo mau gitu, langsung aja kawin bukan kauin…..

  4. gustio says:

    sebenarnya hal kya gitu emang bakalan susah dicegah karena tadi, peraturan yang kurang ketat, dan yaa,namnya anak muda, gejolaknya lagi tinggi….

    makanya, mereka g sah dipaksain buat dgerin kita, biarin ja, toh nanti mereka harus bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan,,,,,

    inget ortu temen-temen, mereka kerja buat biayaan kita kuliah

  5. kacrut says:

    Tolong dong jangan posting kayak gitu,,,
    takutnya pembaca menilai kelakuan mahasiswa uin tuh kayak gitu!!!!!

    saran yah,,, mending posting birokrasi politik di kampus uin bdg yang mementingkan kekuasaan semata,,,,

  6. ojo says:

    ibda binnafsi

Leave a comment